Jalan Santai Menelusuri Dataran Tinggi Dieng lewat Jalan TlagaBang - Batur

Ini merupakan kisah di bulan Juni lalu ketika hendak kembali ke perantauan nan jauh. Penulis memang salah satu orang yang suka bepergian memakai motor, yaaa, walaupun dengan motor tua yang larinya pelan-pelan tapi pasti hehe.. yang terutama adalah selamat sampai tujuan. Perjalanan pulang balik mudik dari Yogyakarta menuju Tangerang. Biasanya rute yang saya lewati adalah rute utara Yogya- Magelang-Semarang- Pantura dan juga rute selatan yaitu Yogya-Purworejo-Kebumen-Purwokerto-Bandung atau sesampai dipurwokerto menyeberang keutara menuju Pantura.

Bosan dengan kedua rute tersebut saya coba mencari rute baru. Bermodal Google Maps di hape, heheh mulai mengulik dan mencari rute- rute yang lain. Dan ternyata Maps menunjukkan ada rute tengah diantara 2 rute diatas. Rute ini yakni melalui temanggung dan melalui Dieng. Seingat saya temanggung ini merupakan jalur bus antar kota antar propinsi dan dulu ketika naik bus sudah sering lewat haha. Sehingga akhirnya saya memilih jalur Dieng, yaitu Yogya-Wonosobo-Dieng-Pekalongan-Pantura.

Sekitar pukul 07:00 WIB saya mulai berangkat pagi itu, dengan cuaca sedikit mendung. Ya hanya dengan menggendong tas kecil, pakaian kaos, jaket biasa, sarung tangan, penutup hidung dan helm. Perjalanan saya sendirian tanpa boncengan dan tanpa teman konvoi. Hihihi jomblo dan ga punya teman wkwk. Tapi ya sudah saya niatkan perjalanan ini sambil jalan santai dan tidak diburu waktu.

Sampai di wonosobo sekira pukur 10:00WIB kemudian ambil kanan dimana jalur itu merupakan jalur yang memasuki wilayah dieng dan sampai daerah dataran tinggi dieng sekira pukul 12:00WIB. Nah dari wonosobo sampai dieng ini jalan terasa menanjak tapi tidak begitu tinggi. Hanya ketika sudah di dataran tingginya baru terasa tanjakan-tanjakan yang agak tinggi.

Selama 2 jam ini saya merasakan suhu yang perlahan menurun seirama dengan perjalanan yang makin naik. Suhu siang hari menjelang puncak saat itu sekitar 15-17 derajat celcius di hp saya. Motor saya pacu santai sembari menikmati pemandangan kanan kiri  lembah-lembah hijau berbagai macam jenis tanaman, sayuran dan gunung Sindoro. Dari kejauhan juga terlihat puncak dataran dieng tertutup selimut kabut. Dan mungkin itulah yang nampak mendung dari dataran rendah.

Betul saja sampai atas suhu makin terasa dingin, jaket dan sarung tangan yang saya pakai tidak sanggup menahan dingin. Kalau tidak keliru saat itu saya berada di dekat pintu masuk kawasan wisata candi-candi dieng yang tampak area ini tertutup kabut terasa cukup pekat, dan saya terheran, padahal ini tengah hari dan begitu pula saya juga orang gunung tapi cukup terpesona ketika melewati daerah ini. Setelah candi ini jalan juga masih terasa menanjak.Ketika dipuncak saya merasa berada di atas awan dan melihat sinar matahari. Wkwk benar kelihatan kurang piknik saya. Jadi unik ternyata awan itu berada di 2/3 dataran tinggi dieng.

Dipuncak saya merasakan teriknya sinar matahari, tapi entah kenapa sinar matahari itu tidak terasa sama sekali dan hanya terasa dingin. Sepanjang jalan saya lihat warga  dieng memakai sarung, jaket, penutup kepala dan juga sepatu kelontong ( boot) untuk beraktifitas. Mungkin itu juga untuk mengatasi suhu ekstrim ini. 

Setelah puncak dieng kemudian saya ambil kanan di pertigaan TlagaBang Batur, disana ada papan penunjuk jalur Batang Jawa tengah. Saya memutuskan lewat jalur tersebut. Dan siapa sangka ternyata jalan masih menanjak, haha  dalam hati saya pingin menyerah tapi masak iya menghianati niat. hmm. Akhirnya saya  jalan terus walau makin pelan, karena tangan terasa kaku, saya bahkan takut hipotermia.

Jalan di tlagabang ini tampak seperti goa hijau, kanan kiri rumput bambu menjalar panjang dan sampai menyambung antara kanan dan kiri. Perlahan jalan mulai terlihat sedikit menurun dan nampak lembah-lembah lain di daerah jawa tengah, dalam hati saya,,saya butuh kehangatan..hhhh  Jalan disini ketika saya lewat sudah banyak lubang dan tak semulus di jalan menanjak dieng, sedang banyak pekerja juga yang memperbaiki jalan.

Sekitar pukul 03:00 WIB saya sampai daerah batang jawa tengah dan beristirahat untuk memulihkan suhu badan saya. Dan kemudian melanjutkan perjalanan melalui Batang- Pekalongan dan masuk Pantura. Secara jarak tempuh jalur ini hampir sama dengan jalur utara maupun jalur selatan jadi jika ada sobat pembaca yang ingin melewati jalan ini boleh dicoba sekaligus refreshing.

Ketika melewati jalur ini yang perlu dijaga sebelumnya adalah kondisi kendaraan  agar dalam kondisi bagus. Banyak kendaraan yang mogok ketika sampai puncak dieng, kemungkinan besar karena suhu dingin mempengaruhi percampuran bahan bakar di ruang bakar kendaraan. Demikian dahulu ya kirimannya, nanti disambung lagi...

Comments